KOTA SUKABUMI |
|
|
Semboyan: Reugreug Pageuh Repeh Rapih |
Letak Kota Sukabumi di Jawa Barat |
Letak kota Sukabumi di Indonesia
|
|
Kota Sukabumi merupakan salah-satu kota dengan luas wilayah terkecil di Jawa Barat.
Sejarah
Nama “SOEKA-BOEMI” pertama kali diperkenalkan pada tanggal
13 Januari 1815 ke dunia luar Sukabumi oleh administratur perkebunan bernama
Andries Christoffel Johannes de Wilde, seorang berkebangsaan
Belanda yang menjelajah di Sukabumi untuk mencari lokasi tanah yang cocok untuk perkebunan. Dalam laporan surveynya, Andries Christoffel Johannes de Wilde mencantumkan nama Soeka Boemi (dalam dua suku kata) sebagai tempat ia menginap di kampung Tji Colle. Ada yang mengatakan bahwa nama Sukabumi berasal dari
bahasa Sunda, yaitu
Suka-Bumen, yang bermakna bahwa pada kawasan yang memiliki udara sejuk dan nyaman ini membuat orang-orang suka
bumen-bumen atau menetap. Penjelasan yang lebih masuk akal adalah bahwa nama "Sukabumi" berasal dari
bahasa Sansekerta suka, "kesenangan, kebahagiaan, kesukaan" dan
bhumi, "bumi". Jadi "Sukabumi" artinya "bumi kesukaan".
Nama Soekaboemi sebenarnya telah ada sebelum hari jadi Kota Sukabumi yaitu 13 Januari 1815. Kota yang saat ini berluas 52,46 Km² ini mendapatkan namanya dari seorang ahli bedah bernama Dr. Andries de Wilde menamakan Soekaboemi. Perlu diketahu Andris de Wilde ini juga adalah seorang
Preanger Planter (
kopi dan
teh) yg bermukim di
Bandung, dimana eks rumah tinggal dan gudang kopinya sekarang dijadikan Kantor Pemkot Bandung.
Awalnya ia mengirim surat kepada kawannnya
Pieter Englhard untuk mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk mengganti nama
Cikole (berdasar nama sungai yg membelah kota Sukabumi) dengan nama Soekaboemi 13 Januari 1815. Sejak itulah Cikole resmi menjadi Soekaboemi. Namun, bukan berarti hari jadi Kota Sukabumi jatuh pada tanggal tersebut. Ceritanya memang tidak singkat, bermula dari komoditas kopi yang banyak dibutuhkan
VOC,
Van Riebek dan Zwadecroon berusaha mengembangkan lebih luas tanaman kopi di sekitar
Bogor,
Cianjur, dan Sukabumi. Tahun
1709 Gubernur Van Riebek mengadakan inspeksi ke kebun kopi di Cibalagung (Bogor),
Cianjur, Jogjogan, Pondok Kopo, dan Gunung Guruh Sukabumi. Inilah salah satu alasan dibangunnya jalur lintasan kereta-api yg menghubungkan Soekaboemi dengan
Buitenzorgdan
Batavia di bagian barat dan Tjiandjoer (ibukota Priangan) dan Bandoeng di timur. Saat itu, de Wilde adalah pembantu pribadi Gubernur Jenderal Daendels dan dikenal sebagai tuan tanah di Jasinga Bogor.
Pada
25 Januari 1813, ia membeli tanah di Sukabumi yang luasnya lima per duabelas bagian di seluruh tanah yang ada di Sukabumi seharga 58 ribu ringgit
Spanyol. Tanah tersebut berbatasan dengan Lereng Gunung Gede Pangrango di sebelah utara, Sungai Cimandiri di bagian selatan, lalu di arah barat berbatasan langsung dengan Keresidenan Jakarta dan Banten dan di sebelah Timur dengan Sungai Cikupa.
Sebelum berstatus kota, Sukabumi hanyalah dusun kecil bernama "Goenoeng Parang" (sekarang
Kelurahan Gunungparang) lalu berkembang menjadi beberapa desa seperti
Cikole atau
Parungseah. Lalu pada
1 April 1914, pemerintah
Hindia Belanda menjadikan kota Sukabumi sebagai
Burgerlijk Bestuur dengan status
Gemeente (Kotapraja) dengan alasan bahwa di kota ini banyak berdiam orang-orang
Belanda dan
Eropa pemilik perkebunan-perkebunan yang berada di daerah Kabupaten Sukabumi bagian selatan yang harus mendapatkan pengurusan dan pelayanan yang istimewa.
Selanjutnya pada
1 Mei 1926, Mr.
G.F. Rambonnet diangkat menjadi
Burgemeester. Pada masa inilah dibangun Stasiun Kereta Api, Mesjid Agung, gereja Kristen; Pantekosta; Katholik; Bethel; HKBP; Pasundan, pembangkit listrik Ubrug; centrale (Gardu Induk) Cipoho, Sekolah Polisi Gubermen yang berdekatan dengan lembaga pendidikan Islam tradisionil Pondok Pesantren Syamsul 'Ulum Gunung Puyuh yang didirikan oleh K.H.Ahmad Sanusi pada tahun 1933.
Ketenagakerjaan
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Penanggulangan Bencana Kota Sukabumi tercatat bahwa jumlah pencari kerja yang terdaftar pada tahun 2010 mencapai 8.699 orang, yang terdiri dari 4.129 pencari kerja laki-laki dan 4.570 perempuan. Sedangkan pencari kerja yang berhasil ditempatkan sebanyak 2.014 orang.
Jumlah Pencari Kerja yang telah ditempatkan menurut tingkat pendidikan di Kota Sukabumi tahun 2010 meliputi lulusan SLTP 510 orang, lulusan SLTA 967 orang, lulusan diploma 155 orang, dan sarjana 123 orang.
Perekonomian
Pasar Sukabumi pada tahun 1920-an
Grand Hotel Selabintana (1900-1935)
Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan Penanaman Modal Kota Sukabumi pada tahun 2010, diketahui bahwa perusahaan yang memilki SIUP mengalami peningkatan sebesar 7,67 % yaitu dari 4.899 perusahaan pada tahun 2009 menjadi 5.275 perusahaan pada tahun 2010. Dari sebanyak 5.275 perusahaan yang memiliki SIUP tersebut terdiri dari 154 perusahaan besar, 519 perusahaan menengah dan 4.602 perusahaan kecil. Sedangkan jumlah perusahaan yang mengajukan Permintaan Tanda Daftar Perusahaan pada tahun 2010 mengalami penurunan sebanyak 32,35 % dibanding tahun 2009. Dari sejumlah 366 perusahaan yang mengajukan Tanda Daftar Perusahaan, tercatat sebanyak 50 perusahaan berbentuk badan usaha PT, 8 perusahaan berbentuk Koperasi, 110 perusahaan berbentuk CV, 197 perusahaan berbentuk PO dan ada 1 perusahaan berbentuk BUL.
Kegiatan perhotelan di Kota Sukabumi dapat dilihat dari banyaknya perusahaan akomodasi dan tamu yang menginap. Pada tahun 2010 jumlah perusahaan akomodasi di Kota Sukabumi sebanyak 33 buah yang terdiri dari 598 kamar dan 875 tempat tidur.
Sementara itu banyaknya tamu yang menginap pada tahun 2010 sebanyak 107.679 orang yang terdiri dari wisatawan mancanegara sebanyak 2.794 orang dan wisatawan nusantara sebanyak 104.885 orang. Jumlah tamu yang menginap tersebut 35,54% jika dibandingkan dengan tahun 2009 yang berjumlah 38.275 orang. Jika dilihat per kecamatan, dapat diketahui bahwa tamu yang menginap di hotel, masih didominasi di wilayah Kecamatan Cikole, yaitu mencapai 68.94%. Hal ini dimungkinkan karena wilayah Kecamatan Cikole berada di pusat Kota Sukabumi.
Sedangkan kegiatan pariwisata di Kota Sukabumi relatif masih sangat kecil. Secara keseluruhan hanya tercatat 2 obyek wisata, 47 penginapan remaja, 6 kolam renang serta beberapa usaha pariwisata lainnya yang meliputi bilyard, golf, karaoke, dan ketangkasan.
Pendidikan
Di kota ini telah berdiri beberapa perguruan tinggi diantaranya sekolah tinggi ilmu ekonomi penguji sebagai perguruan tinggi tertua di sukabumi, Politeknik Sukabumi, Politeknik BBC, Universitas Muhammadyah Sukabumi (UMMI), Sekolah Tinggi Teknologi Nusa Putra (NSP),Amik CBI,Amik BSI, STMIK Nusa Mandiri, STMIK PASIM, STIE PASIM, STIKES Sukabumi, STISIP Syamsul Ulum, STIE PGRI, STKIP PGRI, STAI Sukabumi, STAI Syamsul 'Ulum, STH Pasundan juga sekolah lanjutan yang berasaskan islam yaitu Madrasah Aliyah Baiturrahman.
Pada tahun 2010 di Kota Sukabumi terdapat 56 Taman Kanak-Kanak, 123 Sekolah Dasar, 35 SLTP, 16 SMU, dan 21 SMK yang meliputi sekolah negeri dan swasta. Sementara itu murid yang tertampung di TK pada tahun 2010/2011 sebanyak 2.648 siswa, murid SD sebanyak 33.785 siswa, murid SLTP negeri sebanyak 11.174 siswa, murid SLTP swasta sebanyak 3.086 siswa, murid SMU negeri dan swasta sebanyak 7.858 siswa dan sebanyak 10.999 murid SMK negeri dan swasta.
Kesehatan
Rumah sakit Sukabumi pada tahun 1920-an
Fasilitas kesehatan di Kota Sukabumi terdiri dari beberapa rumah sakit swasta dan umum serta puskesmas yang tersebar di area kota, seperti
Rumah Sakit Umum Daerah R. Syamsudin, atau Bunut di Jalan Rumah Sakit, Rumah Sakit Islam Assyifa di Jalan Jend. Sudirman, Rumah Sakit Ibu dan Anak Ridogalih di Jalan Gudang, dan juga kompleks Balai Pengobatan Sukabumi di Jalan Bhayangkara dan Jalan Kenari. Selain rumah sakit dan puskesmas, terdapat juga laboratorium laboratorium klinik yang melayani pemeriksaan kesehatan, seperti
Laboratorium Klinik Vita Medika di Jalan Suryakencana, dan
Laboratorium Bina Sehat.
Stasiun Radio
- Radio Fortuna 90,7 FM
- Radio Elmitra 95.0 FM
- Radio NBS 92,3 FM
- Radio Kiwari 94.7 FM
- Radio Megaswara Sukabumi 96.00 FM
- Galaxy Radio 101.4 FM
- Radio Siaran Pemerintah Daerah/RSPD Kota Sukabumi
- Radio RAMA 104.1 FM
- Radio Menara 105.7 FM
- UrbanRadio Bandung 106.3 FM
Perbankan
Pusat Perbelanjaan dan restoran
- Supermall
- Ramayana
- Tiara Toserba
- Selamat Toserba
- Matahari
- Giant
- super indo
- KFC
- CFC
- Mcdonald
Kuliner
Tokoh
+ komentar + 2 komentar
top info
ok
Posting Komentar